SERI BELAJAR LITERASI KEUANGAN, ANTARA MENABUNG ATAU INVESTASI
SMKN 4 Soppeng menyapa. Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti akan selalu terlibat dengan anggaran dan keuangan. Pun untuk para pelajar pengetahuan untuk berhemat dan mengerti cara mengelola keuangan selagi muda adalah pengetahuan tambahan yang berdampak postif. Untuk itu, literasi keuangan adalah sesuatu yang diperlukan oleh agar kita mampu menerapkan skala prioritas dalam mengelola keuangannya.
SMKN 4 Soppeng bekerjasama dengan BUMN Pegadaian melaksanakan kegiatan Seri Literasi Keuangan sebagai bagian dari himbauan dan ajakan untuk bijak mengelola anggaran. Kegiatan ini dilaksanakan pada Hari Rabu Tanggal 23 Juni 2021, diikuti oleh seluruh guru SMKN 4 Soppeng dan diadakan di aula pertemuan SMKN 4 Soppeng.
Di dalam sesi kegiatan di katakan bawah berdasarkan survei yang dikeluarkan oleh OJK, didapatkan hasil bahwa 21,84% masyarakat termasuk bagian Well Literate, 75,69% termasuk Sufficient Literate, dan 2,06% tergolong less literate, dan 0,14% masuk kebagian not literate. Dengan kata lain apabila menyangkut keuangan kita cenderung masih mempercayakan Bank sebagai tempat untuk menyimpan seluruh dana kita, padahal ada lembaga-lembaga keuangan lainnya yang resmi dan terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yang dapat memberikan keuntungan lebih dalam mengelola uang-uang kita.
Olehnya itu, bisa disimpulkan bahwa pengetahuan sebagian masyarakat kita sudah dinilai cukup untuk bisa menggunakan fitur, risiko, hak, dan berbagai kewajiban yang ada terkait produk jasa keuangan. Tapi, sisanya masih belum mempunyai keterampilan dalam menggunakan produk dari jasa keuangan.
Berdasarkan data tersebut juga bisa dipastikan bahwa masyarakat Indonesia masih memerlukan edukasi yang cukup terkait hal tersebut. Nah, pada kesempatan kali ini, kami akan membahas lebih dalam tentang literasi keuangan dan tujuan memiliki pengetahuan tentang literasi keuangan.