MEWUJUDKAN INSAN QURANI MELALUI ASESSMEN DIAGNOSTIK

SMKN 4 Soppeng menyapa. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) adalah momen dimana para peserta didik baru diberi kesempatan mengobservasi sekolah yang menjadi tempatnya menuntut ilmu selama 3 tahun ke depan. Sekolah pun wajib memberikan informasi seluas-luasnya berkaitan dengan ketersediaan ruang belajar, fasilitas praktikum, dan tenaga pengajar yang profesional di bidangnnya, selain hal diatas salah satu proses yang harus di lalui oleh para peserta didik adalah asesmen diagnostik yang merupakan penilaian yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan peserta didik dalam menguasai materi atau kompetensi tertentu serta penyebabnya. Hasil asesmen diagnostik dapat digunakan sebagai dasar untuk memberikan tindak lanjut berupa perlakuan (intervensi) yang tepat dan sesuai dengan kelemahan peserta didik.

Lebih lanjut, tes asesmen diagnostik memiliki karakteristik, diantaranya memiliki variabilitas yang rendah dan waktu pengerjaannya yang fleksibel. Disertai interpretasi dan rancangan tindak lanjut. Soal yang diberikan boleh dalam bentuk Selected Response beralasan. Kemudian mendeteksi kesulitan belajar siswa dan bukan untuk menguji siswa “Lulus” atau “Tidak Lulus”. Analisis sumber kesalahan atau kesulitan siswa. Ketidakjujuran siswa mengaburkan hasil diagnostis dan interpretasinya.

Salah satu bentuk asessmen diagnostik yang dilakukan oleh SMKN 4 Soppeng adalah Literasi Alquran. Literasi Alquran ini juga perwujudan pembelajaran kembagan karakter peserta didik sehingga generasi qurani bisa terrealisasi dan akan berdampak menekan terjadinya hal-hal yang tidak diinginan seperti narkoba dan pengaulan bebas lainnya. Maka dari untuk  pandai baca Al Quran itu dibuktikan melalui tes baca Al Quran.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *